DISKUSI YULIANTO PUSPITO VS HYDE DAISUKE DI DCIK (TEMA: PANTASKAH RASULULLAH POLIGAMI??)
Diposting oleh Unknown di 19.20Yulianto Puspito
adalah seorang debater Kristen yang saya temui di Diskusi Cerdas Islam Kristen,
dia memberikan pertanyaan yang menurut saya baru saya temukan, berikut
diskusi saya dengan dia:
Yulianto Puspito
POLIGAMI : apakah muhammad masuk kriteria BOLEH berpoligami?? muslim
yang cerdas silahkan masuk...
Top of Form
Like · · Unfollow Post · July 12 at 4:02pm
Mawar Merah salah satu syarat poligami adalah seorang LAKI-LAKI, berarti
Muhammad BOLEH BERPOLIGAMI
July 12 at 4:05pm · Like · 1
Rio Adja Deh Muhammad itu kolektor wanita...23 wanita dari yg di sebut
istrei hingga gundik/ Budak
July 12 at 5:15pm · Like
Hyde Daisuke Yulianto Puspito, syarat
berikutnya adalah Memiliki Kemampuan untuk berpoligami baik itu kemampuan
secara fisik, psikis, materi, dan emosional... serta memiliki keadilan....
Berarti Muhammad = boleh...
July 12 at 5:16pm · Like
Hyde Daisuke Rio Adja Deh, silahkan
berbicara dengan dasar,,, ingat kata Mas adalah "Kolektor", silahkan
berikan dasar.... _^
July 12 at 5:16pm · Like
Rio Adja Deh dasarnya ?//apa anda tidak baca itu jumlah istri plus
gundiknya/budaknya ?...
July 12 at 5:18pm · Like
Toviick Sakit Jiwa Yang Muslim yuk tinggalkan dulu debat ini, kita sholat
magrib :D
July 12 at 5:19pm via mobile · Like
Hyde Daisuke Rio Adja Deh...Itu bukan dasar
mas, tapi klaim,,, ingat,, dasar harus dapat dipertanggungjawabkan,,, dan ingat
juga, kata yang mas gunakan adalah "kolektor",,, jadi mas harus dapat
mempertanggungjawabkan apa yang telah mas katakan, salah satu
pertanggungjawaban tersebut adalah dengan menyertakan dasar baik itu sumber2
yang berupa teori maupun kitab suci....
Toviick Sakit Jiwa, di sini belum sampai mas...
July 12 at 5:20pm · Like · 1
Rio Adja Deh wekekekk..minta dasar ??...aneh..bukti dah jelas . istrinya
berjumlah 23..masak gak boleh di sebut kolektor ???...hihihihihih
July 12 at 5:24pm · Like
Hyde Daisuke Rio Adja Deh, belum
menjawab..._^
Hanya bisa berkilah,,, saya masih menunggu "dasar" dari mas...
Ingat kata yang mas gunakan adalah "kolektor"...
July 12 at 5:24pm · Like
Yulianto Puspito Mawar Merah and Hyde
Daisuke: silahkan anda tuliskan dalil al quran yang mendukung pendapat
anda.
July 12 at 7:10pm · Like
Hyde Daisuke Apakah hanya Al-Qur'an...??
^_^
Oke, mari kita simak...
July 12 at 7:58pm · Like
Hyde Daisuke syarat-syarat dalam berpoligami...:
July 12 at 7:59pm · Like
Hyde Daisuke 1. Membatasi jumlah isteri yang
akan dikahwininya.
Hal ini terkecuali Rasulullah, sebab :
kedudukan orang nabi di tengah umatnya tidak sama. Kedudukannya jauh lebih
tinggi, bahkan dari derajat para malaikat sekalipun. Bukankah sampai pada titik
tertentu dari langit yang tujuh itu, malaikat Jibril pun harus berhenti dan
tidak bisa meneruskan perjalanan mi’raj? Sementara nabi Muhammad SAW sendiri
saja yang boleh meneruskan perjalanan. Ini menunjukkan bahwa derakat beliau SAW
lebih tinggi dari malaikat Jibril `alaihissalam.
July 12 at 8:01pm · Like · 1
Hyde Daisuke Pengecualian Syariat Buat Pribadi Rasulullah SAW
Dalam implementasinya, memang secara jujur harus diakui adanya sedikit
detail syariah yang berbeda antara Rasulullah SAW dengan umatnya. Namun
pengecualian ini sama sekali tidak merusak misi utamanya sebagai pembawa
risalah dan juga qudwah. Sebab di balik hal itu, pasti ada hikmah ilahiyah yang
tersembunyi.
Misalnya, bila umat Islam tidak diwajibkan melakukan shalat malam, maka Rasulllah
SAW justru diwajibkan untuk melakukannya.
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِن
ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ
وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ
فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَى
وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ
يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا
تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ
أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri kurang dari dua
pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.
Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu
itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah
dari Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang
sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia
Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka
bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah
zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa
saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh nya di sisi Allah
sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah
ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bila umat Islam diharamkan berpuasa dengan cara wishal , maka Rasulullah SAW
justru diperbolehkan bahkan diperintahkan.
عن ابن عمر - رضي الله تعالى عنهما - قال: { واصل
رسول الله صلى الله عليه وسلم في رمضان, فواصل الناس.. فنهاهم, قيل له: إنك تواصل,
قال: إني لست مثلكم, إني أطعم وأسقى
Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa wishal di bulan
Ramadhan. Lalu orang-orang ikut melakukannya. Namun beliau SAW melarangnya.
Orang-orang bertanya, Mengapa Anda melakukannya? Beliau menjawab, aku tidak
seperti kalian. Sebab aku diberi makan dan diberi minum.
July 12 at 8:01pm · Like · 1
Hyde Daisuke Dalilnya:
"Maka berkahwinlah dengan sesiapa yang kamu ber-kenan dari
perempuan-perempuan (lain): dua, tiga atau empat." (Al-Qur'an, Surah
an-Nisak ayat 3)
July 12 at 8:02pm · Like · 1
Hyde Daisuke 2. Diharamkan bagi suami
mengumpulkan wanita-wanita yang masih ada tali persaudaraan menjadi isterinya.
Dalil:
"Sesungguhnya kalau kamu berbuat yang demikian itu, akibatnya kamu akan
memutuskan silaturrahim di antara sesama kamu." (Hadis riwayat Bukhari
& Muslim)
Kemudian dalam hadis berikut, Rasulullah (s.a.w.) juga memperkuatkan
larangan ini, maksudnya;
Bahawa Urnmu Habibah (isteri Rasulullah) mengusulkan agar baginda menikahi
adiknya. Maka beliau menjawab; "Sesungguhnya dia tidak halal
untukku." (Hadis riwayat Bukhari dan Nasa'i)
July 12 at 8:02pm · Like · 1
Hyde Daisuke 3. Disyaratkan pula berlaku
adil, sebagaimana yang difirmankan Allah (SWT);
"Kemudian jika kamu bimbang tidak dapat berlaku adil (di antara isteri-isteri
kamu), maka (kahwinlah dengan) seorang sahaja, atau (pakailah) hamba-hamba
perempuan yang kaumiliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat (untuk mencegah)
supaya kamu tidak melakukan kezaliman." (Al-Qur'an, Surah an-Nisak ayat 3)
July 12 at 8:03pm · Like · 1
Hyde Daisuke Mengenai keadilan Rasulullah Prof. Afzalul Rahman dalam
buku Muhammad A Trader, mengungkapkan : “Muhammad did his dealing honestly and
fairly and never gave his customers to complain. He always kept his promise and
delivered on time the goods of quality mutually agreed between the parties. He
always showed a gread sense of responsibility and integrity in dealing with
other people. His reputation as an honest and truthful trader was well
established while he was still in his early youth”.
(Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur dan adil (fairplay)
dalam membuat perjanjian bisnis dan tidak pernah membuat para pelanggannya
mengeluh (komplain). Beliau selalu menepati janjinya dan dalam
menyerahkan/mengirimkan barang-barang pesanannya selalu tepat waktu dan tetap
mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan disepakati sebelumnya.
Dalam berperilaku bisnis Beliau selalu menunjukkan rasa penuh tanggung jawab
dan memiliki integritas yang tinggi di mata siapapun. Reputasi beliau sebagai
seorang pedagang yang jujur dan adil telah dikenal luas sejak beliau masih
muda).
July 12 at 8:05pm · Like · 1
Hyde Daisuke Dalam sebuah hadits dikatakan:
Siti 'Aisyah (r.a.) menerangkan, maksudnya;
Bahawa Rasulullah (s.a.w.) selalu berlaku adil dalam mengadakan pembahagian
antara isteri-isterinya. Dan beliau berkata dalam doanya: "Ya Allah,
inilah kemampuanku membahagi apa yang ada dalam milikku. Ya Allah, janganlah
aku dimarahi dalam membahagi apa yang menjadi milikku dan apa yang bukan
milikku."
July 12 at 8:07pm · Like · 1
Yulianto Puspito Hyde Daisuke: 3.
Disyaratkan pula berlaku adil, sebagaimana yang difirmankan Allah (SWT);
"Kemudian jika kamu bimbang tidak dapat berlaku adil (di antara
isteri-isteri kamu), maka (kahwinlah dengan) seorang sahaja, atau (pakailah)
hamba-hamba perempuan yang kaumiliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat
(untuk mencegah) supaya kamu tidak melakukan kezaliman." (Al-Qur'an, Surah
an-Nisak ayat 3)
==========================
syarat poligami adalah " ADIL " trs masalahnya adalah apakah
muhammad bersikap adil terhadap istri istrinya sehingga dia layak poligami??
July 12 at 8:09pm · Like
Hyde Daisuke Insya Allah...
July 12 at 8:10pm · Like
Hyde Daisuke Nah, sekarang saya ingin tau dulu nih,,,
"adil" dalam pandangan mas Yulianto Puspito itu seperti apa???
July 12 at 8:13pm · Like
Yulianto Puspito Insya Allah...
===========
okeeee... sekarang coba anda baca asbabun nuzul ayat ini, dan coba jawab
pertanyaan saya... ayat ini di tujukan kepada siapa??
129. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara
isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu
janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu
biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan
memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
July 13 at 12:18pm · Like
Hyde Daisuke ^_^, maka dari itu saya berkata
"Insya Allah"....
Coba baca baik2 kata yang ini: "walaupun kamu sangat ingin berbuat
demikian",,, keadilan tidak dilihat pada hasil akhir tapi coba kita lihat
proses dan usaha untuk menuju ke sananya mas...
Dan sebagai tambahan, ayat itu diturunkan karena pada saat itu, Rasulullah
cenderung lebih mencintai Aisyah dibandingkan istri2 beliau yang lain, karena
masalah cinta, ini adalah hak prerogatifnya Allah, namun dalam hal kehidupan
berumah tangga dan hal-hal yang lainnya beliau cukup adil dalam pandangan
manusia pada umumnya....
July 13 at 12:55pm · Like
Hyde Daisuke Perbuatan adil yang diperintahkan adalah yang sesuai
kemampuan, yaitu adil di dalam pembagian waktu bermalam dan pemberian nafkah.
Sedangkan adil dalam masalah cinta dan hal-hal yang berkaitan dengannya
seperti perbuatan intim dan sejenisnya, maka hal ini tidak ada
kemampuan.Permasalahan tersebut yang dimaksudkan dengan firman Allah Ta’ala :
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ
النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri
(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian.” (An-Nisaa’: 129)
July 13 at 1:03pm · Like · 1
Rio Adja Deh Poligami itu bukan solusi..cuma sekedar alih2 saja agar
Muhammad tidak di protes umatnya...
July 13 at 2:36pm · Like
Ibenk Mencari Kebenaran Hebatnya nabi kami Muhammad saw
Dia berpoligami untuk meaikan harkat drajat seorang budak .... yang sudah
nenek ...
July 13 at 2:47pm · Like
Ibenk Mencari Kebenaran Bnyk sekali ... yang mengidamkan nabi kami ...
karena sifatnya yang mulia dan tampan mukanya yang bercahaya
July 13 at 2:48pm · Like
Ibenk Mencari Kebenaran Yesus perkosa keledaii kunjungi ini
http://ibenk88.wordpress.com/
Ibenk88's Blog
ibenk88.wordpress.com
Just another WordPress.com site
July 13 at 2:48pm · Like · 1
Ibenk Mencari Kebenaran Solomon juga di alkitab berpoligami dengan 500
gundik wkwkwkwkwk dasar alkitab sesat
July 13 at 2:51pm · Edited · Like · 1
Nur Asiah ah ibeng, kasian domba makin terpuruk...tuhannya spt itu ,kasian
dung,dimana
Keadilan tuhannya,kalo kele
Dai aza boleh,jd pengikut ye sus ikut2an yg d contoh tuhan
Nya ckakkkkxixi.. KAWIN AMA
ANJING LHOOO.....DAHSYAT 2..
July 13 at 2:54pm via mobile · Like · 1
Nur Asiah WOW DAHSYAT NYA ,HANYA KRISTENLH YG SPT INI,PENDE TAPUN MENIKAHKAN
MEREKA
http://antadraya.wordpress.com/2009/07/23/wanita-mwnika-dengan-anjing-peliharaan/
WordPress.com
en.wordpress.com
About Us • Terms of Service • Privacy • Follow us on Facebook •
@wordpressdotcom on Twitter An Automattic Production
July 13 at 3:07pm via mobile · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke:^_^,
maka dari itu saya berkata "Insya Allah"....
Coba baca baik2 kata yang ini: "walaupun kamu sangat ingin berbuat
demikian",,, keadilan tidak dilihat pada hasil akhir tapi coba kita lihat
proses dan usaha untuk menuju ke sananya mas...
Dan sebagai tambahan, ayat itu diturunkan karena pada saat itu, Rasulullah
cenderung lebih mencintai Aisyah dibandingkan istri2 beliau yang lain, karena
masalah cinta, ini adalah hak prerogatifnya Allah, namun dalam hal kehidupan
berumah tangga dan hal-hal yang lainnya beliau cukup adil dalam pandangan
manusia pada umumnya....
==================
hik...hik..hik... ayat al quran mengatakan bahwa syarat poligami adalah ADIL
bukan "insyaalah ADIL"
July 14 at 1:10pm · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke:
Perbuatan adil yang diperintahkan adalah yang sesuai kemampuan, yaitu adil
di dalam pembagian waktu bermalam dan pemberian nafkah.
Sedangkan adil dalam masalah cinta dan hal-hal yang berkaitan dengannya
seperti perbuatan intim dan sejenisnya, maka hal ini tidak ada
kemampuan.Permasalahan tersebut yang dimaksudkan dengan firman Allah Ta’ala :
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ
النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri
(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian.” (An-Nisaa’: 129)
==================
rumah tanngga kan tidak hanya masalah sex saja, tp juga masalah ekonomi dan
kasih sayang so yang dimaksud adali dalam berpoligami adalah adil dalam SEGALA
HAL, dan ini bisa di berikan oleh muhammad ( bukan saya loh yang menstigma ini,
tp ALQURAN ). jadi kesimpulannya adalah muyhammad tidak berhak poligami
July 14 at 1:14pm · Like
Paulus Bertobat ada dengan poligami,,,,,,,,,?
July 14 at 1:23pm · Like
Hyde Daisuke Wah, kalau begitu, bisakah mas kemukakan pada saya
perspektif adil menurut mas? atau mungkin menurut Al-Qur'an?
Yups betul sekali rumah tangga tidak hanya berhubungan dengan seks, karena
itulah dari urusan apapun beliau berusaha untuk adil, dan ini diakui oleh para
istrinya...
Adapun mengenai masalah cinta, tidak dapat dipungkiri bahwa Rasulullah
memang lebih mencintai Aisyah, tapi saya juga menekankan dan menegaskan kepada
Mas Yulianto Puspito, bahwa urusan rumah tangga tidak hanya terkait
masalah cinta, rumah tangga itu terkait dengan banyak hal... dan hal ini dapat
dilihat pada keadilan Rasulullah yang diakui oleh istrinya...
Seperti halnya dengan apa yang saya katakan sebelumnya "hal-hal yang
berkaitan dengannya seperti kegiatan intim dan sejenisnya, maka hal ini tidak
ada kemampuan", karena kita dapat melihat istri2 Rasulullah tersebut
terdiri dari berbagai usia, yang mana berbeda2 pula tujuan dalam menikahi
mereka...
dan ketidakmampuan dalam urusan intim ini sangatlah wajar karena seperti apa
yang mas katakan bahwa "rumah tanngga kan tidak hanya masalah sex
saja"...
July 14 at 1:34pm · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke:
Wah, kalau begitu, bisakah mas kemukakan pada saya perspektif adil menurut
mas? atau mungkin menurut Al-Qur'an?
Yups betul sekali rumah tangga tidak hanya berhubungan dengan seks, karena
itulah dari urusan apapun beliau berusaha untuk adil, dan ini diakui oleh para
istrinya...
Adapun mengenai masalah cinta, tidak dapat dipungkiri bahwa Rasulullah
memang lebih mencintai Aisyah, tapi saya juga menekankan dan menegaskan kepada
Mas Yulianto Puspito, bahwa urusan rumah tangga tidak hanya terkait
masalah cinta, rumah tangga itu terkait dengan banyak hal... dan hal ini dapat
dilihat pada keadilan Rasulullah yang diakui oleh istrinya...
Seperti halnya dengan apa yang saya katakan sebelumnya "hal-hal yang
berkaitan dengannya seperti kegiatan intim dan sejenisnya, maka hal ini tidak
ada kemampuan", karena kita dapat melihat istri2 Rasulullah tersebut
terdiri dari berbagai usia, yang mana berbeda2 pula tujuan dalam menikahi
mereka...
dan ketidakmampuan dalam urusan intim ini sangatlah wajar karena seperti apa
yang mas katakan bahwa "rumah tanngga kan tidak hanya masalah sex
saja"...
====================
yang dimaksud dengan adil adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan haknya...
bukankah begitu??? jika seorang wanita menjadi istri muhammad, maka dia wajib
mendapatkan haknya sebagai seorang istri tanpa memandang dia sudah tua atau
tidak... sampai disini mungkin ada yang tidak setujui, karena ini berkaitan
dengan an nisaa 129.. saya yakin anda tahu arah pembicaraan saya
July 14 at 8:36pm · Like
Yulianto Puspito ada yang terlewatkan, anda mengatakan bahwa muhammad
mempunyai ketidakmampuan untuk memberikan keadilan dalam hal hubungan intim...
apakah ini benar?? saya pernah membaca hadist yang mengatakan bahwa muhammad
memiliki kemampuan seksual jauh diatas lelaki yang normal... akan saya carikan
hadistnya jika anda menginginkan
July 14 at 8:39pm · Like
Paulus Bertobat wajar manusiawi bos........apa ada yang
mengganjal............? saya tunggu hadistnya om
July 14 at 9:08pm · Like
Aidil Putra Rantau Wan disini lah kita dpat mengetahwi di komen hyde telah
mnyatakan bahwa muhammad tlah ber usaha untuk mmbuat sehadil2 nya kepada istri2
nya dan juga istri2 nya sndri telah mengakui nya dgn kehadilan yg nabi beri kan
di situ pun sudah sngat jelas bahwa muhammad tlah ber laku hadil sbab smua
istri2 nya sndiri pun tlah mngakui nya.kita ambil contoh saja yulianto seandai
nya punya istri dua atau tiga jika istri2 saudara sendri tlah mngata kan atau
mngakui bahwa yulianto tlah ber laku adil.apa kah org lain boleh mngata kan
bahwa yulianto tidak adil sdang kan istri2 saudara sendri tlah mengakui nya
sbab dia lah yg merasa kan nya maka dia lah yg mengakui nya..
July 14 at 9:57pm via mobile · Like
Hyde Daisuke yang dimaksud dengan adil adalah menempatkan sesuatu
sesuai dengan haknya... bukankah begitu???
=====================================
Sepertinya hal ini perlu direkonstruksi ulang,,, adil menurut perspektif
saya adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya bukan sesuai dengan
haknya..
Karena secarea logika hak tidak dapat dijunjung setinggi-tingginya, karena
hak seseorang itu ditutupi oleh hak yang lainnya, hak manusia dapat dikatakan
terbatas karena dibatasi oleh hak manusia lainnya....
July 15 at 8:38am · Like
Hyde Daisuke maka dia wajib mendapatkan haknya sebagai seorang istri
tanpa memandang dia sudah tua atau tidak...
======================================
Iya, sangat jelas dia wajib mendapatkan haknya sebagai seorang istri, tapi
perlu sekali lagi diingat bahwa hak seseorang itu dibatasi oleh hak orang
lain...dan juga dibatasi oleh situasi dan kondisi...
Mengenai kewajiban untuk mendapatkan haknya sebagai seorang istri, maka kita
dapat menganalisanya, sekarang kita sendiri mengetahui bahwa istri2 Rasulullah
bukan hanya terdiri dari wanita muda, tapi juga dapat dibilang ada yang sudah
renta (nenek-nenek), seperti Ummu Salamah binti Abu Umayyah yang berusia 62
thn, Juwairiyyah binti Al-Harits Al Khuzaiyyah berusia 65 thn,Maimunah binti Al
Harits berusia 63 tahun, maka apakah "adil" dalam perspektif mas
yaitu meletakkan sesuatu sesuai dengan haknya (yakni sebagai seorang istri)
dapat dipenuhi seluruhnya? Apakah dengan tidak melakukan hubungan intim kepada
istri2 yang telah renta tersebut merupakan "tanda" ketidakadilan
Rasulullah?
July 15 at 8:44am · Like
Hyde Daisuke ada yang terlewatkan, anda mengatakan bahwa muhammad
mempunyai ketidakmampuan untuk memberikan keadilan dalam hal hubungan intim...
apakah ini benar?? saya pernah membaca hadist yang mengatakan bahwa muhammad
memiliki kemampuan seksual jauh diatas lelaki yang normal... akan saya carikan
hadistnya jika anda menginginkan
====================================
Coba analisa kembali "ketidakmampuan" yang saya maksudkan...
Dan bila memang "pemahaman" mas itu keliru terhadap apa yang saya
maksudkan dengan "ketidakmampuan" tersebut, silahkan kemukakan dalil
yang mas maksudkan, dan ingat, bila mas mengemukakan hadits yang mas maksud
tersebut, berarti mas "tidak memahami" maksud saya tentang
"ketidakmampuan" tersebut.
July 15 at 8:46am · Like · 1
Yulianto Puspito Hyde Daisuke:
Sepertinya hal ini perlu direkonstruksi ulang,,, adil menurut perspektif
saya adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya bukan sesuai dengan
haknya..
Karena secarea logika hak tidak dapat dijunjung setinggi-tingginya, karena
hak seseorang itu ditutupi oleh hak yang lainnya, hak manusia dapat dikatakan
terbatas karena dibatasi oleh hak manusia lainnya....
=============================
okeee...saya terima argumen anda, menempatkan sesuatu sesuai tempatnya.
sekarang posisi saudah itu sebagai apanya muhammad?? istrinya muhmmad kan?? so
jika muhammad mau bersikap adil, seharusnya muhammad memperlakukan saudah
sesuai dengan posisinya sebagai istri muhammad ( minta jatah giliran ).
hak seseorang di tutupi oleh hak orang lain ?? apakah jika saudah menerima
haknya sebagai seorang istri, dia melanggar hak istri yang lain??? tidak
bukan???
perlu anda catat... yang memvonis muhammad tidak bisa besikap adil bukanlah
saya, tetapi awloh melalui al quran.
July 15 at 7:56pm · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke: Iya,
sangat jelas dia wajib mendapatkan haknya sebagai seorang istri, tapi perlu
sekali lagi diingat bahwa hak seseorang itu dibatasi oleh hak orang lain...dan
juga dibatasi oleh situasi dan kondisi...
Mengenai kewajiban untuk mendapatkan haknya sebagai seorang istri, maka kita
dapat menganalisanya, sekarang kita sendiri mengetahui bahwa istri2 Rasulullah
bukan hanya terdiri dari wanita muda, tapi juga dapat dibilang ada yang sudah
renta (nenek-nenek), seperti Ummu Salamah binti Abu Umayyah yang berusia 62
thn, Juwairiyyah binti Al-Harits Al Khuzaiyyah berusia 65 thn,Maimunah binti Al
Harits berusia 63 tahun, maka apakah "adil" dalam perspektif mas
yaitu meletakkan sesuatu sesuai dengan haknya (yakni sebagai seorang istri)
dapat dipenuhi seluruhnya? Apakah dengan tidak melakukan hubungan intim kepada
istri2 yang telah renta tersebut merupakan "tanda" ketidakadilan
Rasulullah?
============================
muhammad masih bisa melukan hubungan intim secara normal, trs kalau dia
memilih istri yang muda saja untuk di setubuhi apakah ini adil?? yup... memilih
istri untuk disetubuhi adalah bukti bahwa muhammad tidak adil
July 15 at 7:59pm · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke:Coba
analisa kembali "ketidakmampuan" yang saya maksudkan...
Dan bila memang "pemahaman" mas itu keliru terhadap apa yang saya
maksudkan dengan "ketidakmampuan" tersebut, silahkan kemukakan dalil
yang mas maksudkan, dan ingat, bila mas mengemukakan hadits yang mas maksud
tersebut, berarti mas "tidak memahami" maksud saya tentang
"ketidakmampuan" tersebut.
========================
an nisaa 129 berkaitan dengan saudah yang memberikan jatah gilirannya pada
aisyah, so kalau bukan urusan sex "ketidakmampuan "apa yang anda
maksudkan... monggo silahkan di jelaskan
July 15 at 8:01pm · Like
Hyde Daisuke Sebelum saya lebih jauh, saya ingin mengutip kembali
pernyataan yang telah dituliskan oleh mas Yulianto Puspito mengenai
rumah tangga yakni "rumah tanngga kan tidak hanya masalah sex saja, tp
juga masalah ekonomi dan kasih sayang so yang dimaksud adali dalam berpoligami
adalah adil dalam SEGALA HAL"
Nah, sekarang apa mas sudah membaca sejarah mengapa Rasulullah menikahi
Saudah dan apa tujuan itu sebenarnya? Apakah hanya untuk seks saja?
Setelah mas membacanya dan mengetahuinya secara detail, maka diskusi ini
boleh kita lanjutkan...
July 15 at 9:09pm · Like · 1
Barai Karai heheh soal poligami lgi..ini diskusi benar2 basi..ada yg nuduh
muhammad gila sex la pedofil la itu la ini la tapi domba2 ga akn bisa buktikan
sampai bila2 muhammad sperti itu..
Monday at 2:26am · Like
Mawar Merah Maka ketahuilah Yakub pun berpoligami..
Maka ketahuilah Abraham pun berpoligami..
Apakah braham dan Yakub juga BEJAT karena POLIGAMI ?
Suka atau tidak suka,POLIGAMI dijalankan oleh para manusia2 KUDUS dalam
ALKITAB..
Tidak pernah DIHARAMKAN,baik dalam TAURAT maupun INJIL...
Empat Ibunda 12 Suku Israel adalah dari HASIL POLIGAMI YANG DILAKUKAN YAKUB
ISTRI-ISTRI YAKUB..LEA,RAHEL,BILHA DAN ZILPA adalah ISTRI DAN BUDAK YAKUB..
Monday at 2:31am · Like
Mawar Merah Sejarah Poligami Dalam kristen
1. Sebelum Konsili Trento pada 11 November 1563, tak ada larangan (resmi)
dalam ajaran Gereja Katolik Roma untuk berpoligami
2. Pada tahun 726, Paus Gregorius II memerintahkan para misionaris ke suku-suku
Jerman untuk menyuruh laki-laki agar mengambil istri kedua jika sang suami tak
merasa puas dalam berhubungan seksual dengan istri pertama atau istrinya
dianggap terlalu lemah (keterangan: saat itu pastor/pendeta pun masih
diperbolehkan menikah dan mengambil banyak istri).
3. Martin Luther King menyuruh Landgrave Philip dari Hesse untuk menikah
lagi setelah memiliki satu istri untuk menghindari perzinahan dan perbuatan
buruk serupa yang sering dilakukannya
Monday at 2:32am · Like
Mawar Merah Ulangan 21:15
"Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan
yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya,
baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung
adalah dari isteri yang tidak dicintai, maka pada waktu ia membagi warisan
harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian
anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri
yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung."
ternyata bible TIDAK PERNAH MELARANG POLIGAMY, dan itu di perkuat oleh
POLIGAMY YANG DILAKUKAN OLEH ORANG-ORANG SUCI spt Abraham dan Yakub
Monday at 2:33am · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke:
Sebelum saya lebih jauh, saya ingin mengutip kembali pernyataan yang telah
dituliskan oleh mas Yulianto Puspito mengenai rumah tangga yakni
"rumah tanngga kan tidak hanya masalah sex saja, tp juga masalah ekonomi
dan kasih sayang so yang dimaksud adali dalam berpoligami adalah adil dalam
SEGALA HAL"
Nah, sekarang apa mas sudah membaca sejarah mengapa Rasulullah menikahi
Saudah dan apa tujuan itu sebenarnya? Apakah hanya untuk seks saja?
Setelah mas membacanya dan mengetahuinya secara detail, maka diskusi ini
boleh kita lanjutkan...
===================
lohhh... yang menstigma bahwa muhammad tidak bisa berlaku adil itu bukan
saya, melainkan Awloh melalui al quran....so sekarang saya balik, apkah awloh
tidak tahu maksud muhammad menikahi saudah?? kalau tahu.. kenapa awloh
mengatakan muhammad tidak bisa berlaku adil terhadap saudah??
Monday at 3:06pm · Like
Rio Adja Deh Yang jelas muhammad melanggar ayat2nya sendiri..
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya
kamu mengingat akan kebesaran Allah." (ad-Dzaariyat: 49)
Lakinya di bunuh jandanya di ambilnya...atasnama perang suci...
Monday at 3:36pm · Like
Hyde Daisuke Terlihat tidak ada konsistensi dalam pernyataan2 yang
mas ajukan...._^
Monday at 4:22pm · Like
Hyde Daisuke Rio Adja Deh, hanya bisa
seperti itu?
Pertanyaan saya yang di atas bagaimana?
Monday at 4:22pm · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke:Terlihat
tidak ada konsistensi dalam pernyataan2 yang mas ajukan...._^
========================
tunjukkan dimana letak ketidak konsistenan saya?? an nissa 129 menstigma
bahwa muhammad tidak berlaku adil pada saudah, sedangkan syarat poligami adalah
ADIL... nah lho....
Monday at 7:22pm · Like
Mushthofa Achmad Yulianto Puspito_ saya
ingin tanya, apakah menurut anda surat An Nisaa 129 itu ditujukan untuk nabi
Muhammad ? tolong sertakan surat tersebut secara lengkap, dan sebutkan mana
yang menunjukkan nabi Muhammad ?
Monday at 7:45pm · Like
Mushthofa Achmad Yulianto Puspito_ saya juga
ingin tahu seperti apa penafsiran anda terhadap ayat tersebut secara lengkap..........
Monday at 7:46pm · Like
Rio Adja Deh Eh buk Mushthofa Achmad..pa kabar ?....kangen dah seminggu tak
jumpa.hhihihihi
Monday at 7:47pm · Like
Mushthofa Achmad kita sedang diskusi, tidak sedang reuni......
Monday at 7:49pm · Like
Rio Adja Deh nyimak ah ...
Monday at 7:50pm · Like
Ibenk Mencari Kebenaran apa yesus kriteria pemerkosa keledai kk ?
Monday at 8:06pm · Like
Mushthofa Achmad Rio Adja Deh_kamu harus tau bahwa
aku ini laki-laki, gadis di foto ini adalah seseorang yg kukenal. so, plis
jangan panggil aku "Bu"........
Monday at 8:07pm · Like
Mushthofa Achmad Yulianto Puspito_mohon
segera jawab pertanyaan saya dan melanjutkan perbincangan ini............
Monday at 8:08pm · Like
Rio Adja Deh Wakakakaka.mangap dah mas....hihii kirain prp..hahaha siapa
suruh siu pakai poto feminin baget ..gaya basa lo juga...hihihiihihi
Monday at 8:09pm · Like
Hyde Daisuke Coba sekali lagi saya minta, mas baca deh sejarah
pernikahan Rasulullah menikahi Saudah dan apa tujuannya...
Lihat juga tafsir dari surah An-Nisa tersebut...^_^
Monday at 8:21pm · Like
Hyde Daisuke Ya sudah, saya akan batasi diskusi ini menjadi dua
bagian,,,
Pertama, mengenai Surah An-Nisa ayat 129
Kedua, mengenai Saudah yang katanya diperlakukan tidak adil oleh Allah...
Saya membaginya menjadi dua, karena kedua topik ini memiliki penjelasannya
masing...
Monday at 8:25pm · Like
Hyde Daisuke Perihal Surah An-Nisa ayat 129, bila saja memang
Rasulullah "tidak memenuhi syarat keadilan", maka akan ada dua hal
yang perlu dikaji kembali...
Monday at 8:27pm · Like
Hyde Daisuke Karena syarat poligami salah satunya adalah adil, maka
Jika itu benar tentunya wajib bagi Rasulullah shallallahu’alayhiwasallam dan
para sahabatnya radhiyallahu’anhum untuk menceraikan istri-istri mereka
seketika setelah turunnya ayat ini dan cukup bagi mereka satu istri saja. Akan
tetapi mereka semua tidak melakukannya. Sekali-kali tidak mungkin Rasulullah
shallallahu’alyhiwasallam dan para sahabatnya radhiyallahu’anhum menyelisihi
dengan sengaja perintah Allah subhanahuwata’ala.
Monday at 8:28pm · Like
Hyde Daisuke Kedua, mari kita lihat kembali apa definisi adil yang
disyaratkan dalam sebuah poligami. Apakah adil dalam kecenderungan hati/cinta
atau adil dalam artian lain? Dan mari kita bandingkan definisi adil menurut
para ulama dengan adil menurut para juhalaa’ yang melemparkan syubhat diatas.
Monday at 8:29pm · Like
Hyde Daisuke Langkah pertama, marilah kita perhatikan kedua ayat
berikut:
Monday at 8:29pm · Like
Hyde Daisuke Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya. [An-Nisa: 3]
Monday at 8:30pm · Like
Hyde Daisuke Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di
antara istri- istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena
itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu
biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan
memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. [An-Nisa: 129]
Monday at 8:30pm · Like
Hyde Daisuke Nah pertanyaannya, bagaimana cara menggabungkan dua ayat
ini? keadilan bagaimanakah yang dikehendaki?
Koreksi = tidak adil oleh Allah... maksudnya oleh Rasulullah...
Monday at 8:31pm · Like
Hyde Daisuke Inilah penjelasan dari para ‘ulama besar kaum muslimin:
Monday at 8:31pm · Like
Hyde Daisuke Imam Al-Qurthubi berkata: “Allah mengabarkan
ketidakmampuan merealisasikan keadilan di antara para istri adalah dalam
masalah cinta, jima’ dan bagian hati. Allah telah menjelaskan sifat manusia
bahwa mereka adalah makhluk yang tidak mampu menguasai kecondongan hati mereka
terhadap sebagian, tidak kepada sebagai yang lain.”
Oleh karena itulah Rasulullah shallallahu’alayhiwasallam membagi nafkah di
antara para istri beliau dengan adil kemudian bersabda [yang artinya]: “Ya
Allah, ini adalah pembagianku terhadap apa yang aku mampu menguasainya, maka
janganlah mencelaku terhadap apa yang Engkau kuasai dan tidak kukuasai
[maksudnya adalah hati]<HR. Abu DAwud: 1822>
Kemudian Allah melarang berlebih-lebihan dalam kecenderungan dengan
firman-Nya [yang artinya]: “Karena itu jangalah kamu terlalu cenderung [kepada
yang kamu cintai]” maksud ayat ini adalah janganlah kalian sengaja berbuat
buruk sebagaimana dikatakan oleh Mujahid [Ahli tafsir besar dari kalangan
tabi’in sekaligus murid Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhu]:
“Konsistenlah untuk berbuat adil dalam pembagian giliran dan nafkah,
dikarenakan ini termasuk hal yang mampu diusahakan.” [Lihat: Al-Jami’ Li
Ahkamil Quran].
Monday at 8:32pm · Like
Hyde Daisuke Rasulullah shallallahu’alayhiwasallam bersabda: “Barang
siapa memiliki dua istri, dan tidak berbuat adil di antara keduanya, maka dia
akan datang pada hari kiamat dalam keadaan separuh badannya miring” [HR. Abu
Dawud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah]
Yang dimaksud disini adalah yang tidak berbuat adil dalam nafkah dan
menginap bukan dalam masalah cinta dan hasrat hati. Tidak ada seorangpun yang
mampu menguasai hatinya kecuali Rabb yg menciptakan hati-hati tersebut.
Monday at 8:33pm · Like
Hyde Daisuke Sedangkan keadilan yang disyaratkan adalah adil secara
lahir yang bisa dilakukan oleh manusia yaitu perhatian, bimbingan, pelayanan
kebutuhan bukan keadilan dalam cinta, kasih sayang dan jima’ [seks] yang itu
semua kembali kepada minat hati.
Muhammad bin Sirin berkata: “Aku bertanya kepada Ubaidah tentang ayat ini
dan dia berkata: “Adil yang tidak bisa dipenuhi yaitu dalam masalah cinta dan
jima’.
Abu Bakr Ibnul ‘Arabiy [seorang Ahli Tafsir] berkata tentang cinta: “Yang
demikian itu [adil dalam masalah cinta-ed] tidak dimiliki oleh seorangpun,
bahkan hatinya berada di antara jari-jemari Ar-rahman. Dia merubah-rubahnya
sekehendak-Nya. Begitupula jima’, kadang Dia berhasrat kepada seseorang, tidak
kepada yang lain. Maka tidak ada dosa atasnya dikarenakan dia tidak mampu
melakukannya.
Imam Al-Khaththabiy berkata: “Wajibnya menggilir diantara istri-istri mereka.
Adapun yang dibenci dalam kecendeungan disini adalah kecenderungan pergaulan
yang berhubungan dengan masalah hak materi dan bukan kecenderungan hati.”
Monday at 8:33pm · Like
Hyde Daisuke Kesimpulannya adalah bahwa kecenderungan hati atau
kecintannya kepada salah satu istri yang lebih besar daripada yang lain wajib
tetap berada pada tempatnya yaitu di dalam hati. Tidak boleh ditampakkan dengan
ucapan maupun perbuatan agar tidak menyakiti istri-istri yang lainnya. Juga
tidak boleh mengurangi maslahat para istri yang lain dan anak-anaknya demi
memenuhi kecintaannya kepada seorang istri yang lebih dicintainya berikut
anak-anaknya. Kita adalah manusia bukan malaikat. Oleh karena itu kita wajib
berbuat adil sebatas kemampuan kita. Sementara keadilan mutlak itu hanya ada di
akhirat di sisi Allah yang tidak ada seorangpun yang terzhalimi disisi-Nya.
Wallahua’lam.
Monday at 8:33pm · Like · 1
Hyde Daisuke Semoga mas berkenan membacanya...
Monday at 8:33pm · Like
Mushthofa Achmad Yulianto Puspito_perihal
pernikahan Saudah dan nabi Muhammad, dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa nabi
pernah berkeinginan untuk menceraikan Saudah, namun Saudah ingin mempertahankan
pernikahan mereka. karena Saudah berharap agar dapat meninggal dengan status
sebagai istri seorang nabi Muhammad yang mulia. sehingga Saudah berkenan untuk
membagi atau memberikan "Jatah" bercintanya untuk Aisyah, hal ini
diperbolehkan dalam Al Qur'an dan sesuai dengan surat Annisa' ayat 128 : "
“Maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya
dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka).”(An-Nisa’:128).
Monday at 9:01pm · Edited · Like · 1
Aidil Putra Rantau Wan ya sbar dulu saudara qu yg se iman tungu dulu jwpan
dari pihak gereja baru kita ke muka kan ayat hadis atau dalil dari kita sbar ya
kita tunggu dia jwap dulu...
Monday at 8:49pm via mobile · Like
Abu Umar As-Singkafuree Yulianto Puspito @
Muhammad s.a.w berpoligami, tetapi semunya isteri. Kalau "Nabi Daud",
kakenya TUhan Yesus malah berjinah. Hasilnya , Salomo yang punya 700 isteri dan
300 gundik. Itu yang harus kamu persoalkan.
KOk "Tuhan" melantik seorang penzinah dan pembunuh menjadi Nabi
Monday at 9:02pm · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke: Dan
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.
Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. [An-Nisa: 3]
==========================
ayat ini sama sekali tidak mengatakan bahwa bahwa yang dimaksud adil adalah
adil dalam hal nafkah, beberapa tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
adil adalah adil dalam hal hak- hak sebagai seorang istri termasuk hak dalam
hal jatah bercinta.
tapi silahkan anda baca ini ( saya kutibkan dari kopian anda )
“Konsistenlah untuk berbuat adil dalam pembagian giliran dan nafkah,
dikarenakan ini termasuk hal yang mampu diusahakan.” [Lihat: Al-Jami’ Li
Ahkamil Quran].
jadi... yang dimaksud dengan adil oleh an nisa 129 dan an nisaa 3 adalah
adil dalam hal nafkah dan giliran, dan muhammad tidak bisa memberikan hal ini
kepada saudah.
anda cenderung menafsirkan yang dimaksud dengan adil adalah adil dalam hal
materi ( nafkah ) okee... saya catat argumen anda:
saya pernah membaca riwayat bahwa istri muhammad meributkan tentang hadiah
yang diberikan kepada muhammad, dimana para pemberi muhammad itu selalu datang
ketika gilirannya aisyah... jawaban muhammad adalah " wahyu hanya datang
ketika muhammad dalam selimut aisyah"" so... dalam hal nafkah,
muhammad juga tidak bisa berbuat adil, karena dia lebih condong kepada aisyah
Tuesday at 7:40pm · Like
Yulianto Puspito Hyde Daisuke
silahkan baca komentar anda berikut :“Konsistenlah untuk berbuat adil dalam
pembagian giliran dan nafkah, dikarenakan ini termasuk hal yang mampu
diusahakan.” [Lihat: Al-Jami’ Li Ahkamil Quran].
Tuesday at 8:14pm · Like
Hyde Daisuke Dan coba mas baca kembali:
Imam Al-Qurthubi berkata: “Allah mengabarkan ketidakmampuan merealisasikan
keadilan di antara para istri adalah dalam masalah cinta, jima’ dan bagian
hati. Allah telah menjelaskan sifat manusia bahwa mereka adalah makhluk yang
tidak mampu menguasai kecondongan hati mereka terhadap sebagian, tidak kepada
sebagai yang lain.”
Imam Al-Khaththabiy berkata: “Wajibnya menggilir diantara istri-istri
mereka. Adapun yang dibenci dalam kecendeungan disini adalah kecenderungan
pergaulan yang berhubungan dengan masalah hak materi dan bukan kecenderungan
hati.”
Ingat, di sini yang ditekankan adalah kecenderungan hati, adalah wajar hati
lebih cenderung kepada sesuatu...
Masalah ini:
“Konsistenlah untuk berbuat adil dalam pembagian giliran dan nafkah,
dikarenakan ini termasuk hal yang mampu diusahakan.” [Lihat: Al-Jami’ Li
Ahkamil Quran].
Saudah diambil gilirannya, karena ketika rasul menikahinya saudah sudah tua,
dan "menyerahkan" gilirannya pada aisyah. (Saudah sendiri yang
menyerahkan, bukan Rasul yang tidak "menginginkan" untuk melaksanakan
"giliran" tersebut...
Tuesday at 8:23pm · Like · 1
Hyde Daisuke saya pernah membaca riwayat bahwa istri muhammad
meributkan tentang hadiah yang diberikan kepada muhammad, dimana para pemberi
muhammad itu selalu datang ketika gilirannya aisyah... jawaban muhammad adalah
" wahyu hanya datang ketika muhammad dalam selimut aisyah""
so... dalam hal nafkah, muhammad juga tidak bisa berbuat adil, karena dia lebih
condong kepada aisyah
Silahkan referensi nya dari mana Mas membaca...
Tuesday at 8:24pm · Like · 1
Hyde Daisuke Penekanan pada kata "diusahakan", tapi ketika
pelaksanaannya (terutama dalam masalah jimak) itu, tuntutannya bukan hanya
"nafsu" belaka, tapi juga kecenderungan hati.... Maka dari itu,
Rasulullah sangat mulia sekali, meskipun begitu, dia tetap mengangkat Saudah
yang sudah tua sebagai istrinya,,, ketika itu Saudah sendiri tidak menuntut
kepada Rasulullah, bahkan dia sendiri yang meminta untuk gilirannya diganti,
bukan Rasulullah...^_^
Tuesday at 8:33pm · Like · 1
Hyde Daisuke Sebelum mas menambah pertanyaan kepada saya lebih jauh,
oh… tidak… lebih tepat adalah sebelum mas menuduh Rasulullah lbih jauh dengan
pernyataan yang hanya menduga-duga, maka ada baiknya mas pahami dulu beberapa
hal berikut:
Yesterday at 8:23am · Like · 1
Hyde Daisuke 1. Saya akan kembali mengutip
pernyataan mas sebelumnya bahwa “rumah tangga itu bukan hanya urusan seks saja
tapi dalam segala hal” dan saya juga menambahkan bahwa “rumah tangga itu bukan
hanya urusan seks dan cinta saja tapi dalam segala hal, terkecuali hal-hal yang
tidak perlu untuk dibagi kepada masing-masing pasangan”, ya, saya ingin
menyampaikan di sini bahwa dalam hubungan suami istri, ada kalanya seorang
suami atau seorang istri tidak harus berbagi “segalanya” kepada pasangan
mereka,,, bukankah masing-masing ada hak prerogatifnya sendiri-sendiri?
Yesterday at 8:25am · Edited · Like · 1
Hyde Daisuke 2. Masalah cinta, manusia tidak
dapat mengatur apa yang namanya cinta, karena cinta adalah hak prerogatif Allah
(Tuhan Sang Pemberi Cinta), manusia hanya bisa menerima, seandainya manusia
bisa mengatur cinta, maka sudah pasti orang jelek atau orang yang tidak
memiliki kriteria untuk dicintai tidak akan memperoleh pasangan, kenapa? Karena
manusia memiliki nafsu untuk ingin memiliki yang indah-indah dan sempurna.
Namun pada kenyataannya, ada saja seseorang yang mencintai orang yang jelek
sekalipun, karena bukan orang itu yang mengatur cinta, tapi Tuhan Sang Pemberi
Cinta yang mengaturnya.
Yesterday at 8:25am · Edited · Like · 1
Hyde Daisuke 3. Masalah hubungan intim
(terutama yang terjadi pada Rasulullah), wajib untuk melaksanakannya sesuai
dengan kemampuan, karena hal ini dapat saja diusahakan, namun sekali lagi
manusia tidak memiliki kemampuan penuh akan hal ini, karena hal ini tidak hanya
terkait dengan nafsu, tapi juga terkait dengan cinta,,, dan istri Rasulullah
yang mas tuduhkan yaitu Saudah, dia sudah berumur lanjut, padahal Rasulullah
masih mau untuk mengusahakan melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami (dalam
hal nafkah batin), namun Saudah sendiri yang menginginkan jatah nya diberi kepada
Aisyah.
Yesterday at 8:25am · Like · 1
Hyde Daisuke 4. Tujuan Rasulullah menikahi
Saudah adalah untuk menolongnya, karena dia adalah seorang janda yang ditinggal
suaminya pada saat sudah berusia tua, Rasulullah khawatir bila dia tinggal
sendirian.
Saudah mengalami situasi yang menyebabkan Rasulullah SAW mengulurkan
tangannya yang penyayang untuk menolong masa tua dan meringankan kekerasan
hidup yang dirasakan oleh Saudah. Saudah telah hijrah ke Habasyah untuk
menyelamatkan agama bersama suami, putra pamannya. Kemudian suaminya meninggal
sebagai muhajir dan Saudah tinggal sendirian. Saudah menjadi janda yang hidup
di tanah perantauan sebelum tiba di Ummul Qura. Rasul SAW telah terkesan oleh
wanita muhajir yang mu'min dan janda itu. Ternyata, Saudah setuju untuk menikah
dengan Rasulullah SAW.
Saudah menjadi ibu rumah tangga di rumah suaminya, Rasul SAW sampai 'Aisyah
r.a. datang ke rumah kenabian. Dia mengetahui kedudukan 'Aisyah terhadap hati
Nabi SAW. Maka dia berikan harinya kepada 'Aisyah dan melapangkan tempat
pertama baginya di dalam rumah. Saudah berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan
keridhoan pengantin yang masih muda dan menyenangkannya ('Aisyah). Setelah
menginjak masa tua yang dingin, Saudah sangat berharap untuk tetap menjadi
isteri Rasulullah SAW di dunia dan di akhirat serta tidak diharamkan dari
kemuliaan yang besar ini, sekalipun dia berikan harinya kepada 'Aisyah setelah
merasa dia tidak menginginkan apa yang biasa diinginkan kaum wanita.
Yesterday at 8:26am · Like · 1
Bottom of Form
Label: DISKUSI ISLAM-KRISTEN
0 komentar:
Posting Komentar