[QS. 61:6. Dan (ingatlah) ketika Yesus anak Maria berkata: "Hai
Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang
turun)
sebelumku, yaitu Taurat
dan memberi
kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya
Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata."]
Tercatat ada 5 (lima) kasus dalam Alkitab yang berkaitan dengan
misi kerasulan Yesus yang tampak dibatasi
hanya untuk umat Israel.
Perlu
dijelaskan terlebih dahulu bahwa ketika membaca frasa "umat
Israel",
maka ia berkonotasi dengan "umat Yahudi", sementara ketika membaca frasa
"umat Yahudi", maka ia belum tentu berkonotasi dengan
"umat Israel", karena "agama Yahudi"
bukan saja
dianut oleh para keturunan Israel (Yakub), tetapi juga dianut oleh orang2 dari
bangsa2 lain yang berafiliasi ke agama Yahudi. Namun demikian,
Yesus mengemban misi kerasulannya sama sekali bukan untuk
orang2 Yahudi, tetapi hanya kepada orang2 keturunan Yakub (Bani
Israel). Simak baik2 kasus2 berikut
ini:
1. Kasus 1: Perempuan Kanaan.
MATIUS:
15:21. Lalu Yesus pergi dari situ dan
menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang
perempuan Kanaan dari daerah itu dan
berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku
perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali
tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya:
"Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan
berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu
mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing."* 15:27 Kata perempuan
itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang
jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Dalam kasus di atas, Yesus membatasi
misinya hanya kepada orang2 sesat dari umat Israel, yang dimetaforakan sebagai
"domba2 yang hilang". Tetapi, mengingat desakan dari perempuan Kanaan tersebut, dan mengingat
imannya begitu besar, maka Yesus pun menurutinya. Tindakan
Yesus ini merupakan pengecualian atas misinya. Adapun kata
"Kanaan" merupakan sebutan bagi kelompok etnis masyarakat yang
menghuni Palestina sebelum, dan kemudian berdampingan dengan, bangsa
Israel.
Perlu diketahui juga, bahwa kata "anak-anak" dalam ayat di atas adalah metafora
bagi umat Israel dimana Yesus mengemban
misinya,
yaitu para keturunan Israel dari Yehuda. Demikian juga dengan para keturunan Israel dari
Benyamin, mereka juga dirujuk sebagai umat Israel. Sedangkan kata
"anjing" dalam ayat di atas merupakan metafora bagi
orang2 selain umat Yesus yang dalam konteks ini
adalah "orang Kanaan". Orang2 Kanaan, bukanlah umat dimana
Yesus mengemban misinya (perhatikan konteks
ayat2nya).
2. Kasus 2: Perempuan
Yunani.
MARKUS:
7:24. Lalu Yesus berangkat dari
situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada
orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera
mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
7:26
Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada
Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
7:27 Lalu
Yesus
berkata
kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu,
sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada
anjing."*
*
7:28 Tetapi perempuan itu menjawab:
"Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga
makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
7:29 Maka kata
Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu,
pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 7:30 Perempuan itu pulang ke
rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang
setan itu sudah keluar.
Kasus Markus di atas sebenarnya
sejenis dengan kasus Matius sebelumnya, namun orang yang
meminta tolong dalam kasus ini adalah orang Yunani. Dalam kasus ini, orang Yunani
tersebut memohon dengan sangat kepada Yesus, yang digambarkan dalam ayat di
atas dengan "tersungkur di depan kaki Yesus".
Lagi2 Yesus
menegaskan, bahwa dirinya hanyalah mengemban misi kepada "anak-anak",
bukan kepada "anjing". Sebagaimana dijelaskan dalam kasus
Matius di atas, bahwa kata "anak-anak" adalah metafora bagi
umat Israel dimana Yesus mengemban
misinya,
sedangkan kata "anjing" merupakan metafora bagi orang2 selain
umat Yesus,
yang dalam konteks ini adalah "orang Yunani". Jangankan orang Yunani, orang
Kanaan pun Yesus tidak menyampaikan misinya.
Namun demikian, oleh
karena desakan dan permohonan yang merengek2 dari orang Yunani tersebut,
Yesus pun menuruti permohonannya. Sebagaimana kasus Matius di
atas, kasus ini juga merupakan pengecualian atas misi yang diemban Yesus, oleh
karena "kata-kata orang Yunani" tersebut telah meluluhkan hati
Yesus.
3. Kasus 3: Perwira Romawi.
LUKAS:
7:1. Setelah Yesus selesai berbicara di depan
orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada
seorang
perwira
yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya.
Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3
Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa
orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk
meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya,
katanya: "Ia layak Engkau tolong,
7:5 sebab ia
mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat
kami."
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka.
Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya
untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab
aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang
kepada-Mu.
Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab
aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata
kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang
lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya." 7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil
berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata
kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di
antara orang Israel!"
7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu
kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Dalam kasus di atas, Perwira Romawi tidak langsung meminta tolong
kepada Yesus, tetapi meminta tolong kepada sesepuh2
Yahudi
untuk menemui Yesus. Sesepuh2 Yahudi berhasil meyakinkan Yesus bahwa Perwira
Romawi tersebut layak untuk mendapat pertolongan karena banyak
berjasa bagi umat Israel. Akhirnya, Yesus pun menuruti keinginan sesepuh2 Yahudi
tersebut. Sesampainya Yesus di dekat rumah Perwira Romawi, Yesus mendapati
iman Perwira tersebut begitu besar, sehingga hambanya disembuhkan.
Lagi2 ini adalah pengecualian atas misi kerasulan Yesus, karena
dibujuk oleh sesepuh2 Yahudi.
4. Kasus 4: Larangan Yesus.
MATIUS:
10:5. Kedua belas murid
itu
diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu
menyimpang ke negeri orang-orang non
Yahudi**atau masuk ke dalam kota orang
Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel.
Dalam ayat2 di atas, Yesus
melarang keduabelas muridnya untuk memasuki wilayah
orang2 non Yahudi termasuk wilayah
Samaria.
Orang2 Samaria adalah keturunan campuran antara orang2 Asyur dan orang2
Israel, yang melaksanakan jenis agama Yahudi mereka sendiri, lengkap dengan
versi Taurat mereka. Yesus hanya
memerintahkan murid2nya kepada orang2 sesat dari umat
Israel,
yang dimataforakan sebagai "domba2 yang
hilang".
Lagi2 Yesus membatasi misi kerasulannya, bahkan untuk orang Samaria sekalipun!
Lebih jauh, Yesus menyebut orang Samaria sebagai orang asing!
Selengkapnya, lihat di bawah ini.
5. Kasus 5: Orang Asing.
LUKAS:
17:11. Dalam
perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang
kusta
menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan
berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang
mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam."
Dan
sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi
tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali
sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu
tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur
kepada-Nya. Orang itu adalah seorang
Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang
tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari
pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata
kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Perhatikan baik2 bagaimana Yesus kembali menyembuhkan seseorang yang
bukan dari Israel lantaran iman yang didapati Yesus terhadap orang
tersebut demikian baik. Sekali lagi, ini merupakan pengecualian atas misi yang diemban Yesus.
Dalam kasus di atas, dari sepuluh orang berpenyakit kusta yang telah
disembuhkan Yesus, salah satunya adalah seorang
Samaria.
Dan Yesus menyembuhkan orang tersebut oleh karena iman orang
tersebut yang baik. Perlu dicatat, di sini Yesus secara tegas menyatakan
berkenaan dengan orang Samaria yang telah disembuhkannya itu sebagai
orang asing. Sementara sembilan orang
Israel yang
telah disembuhkan bersama2 orang Samaria tersebut, kabur menjauh
dari Yesus.
Semakin jelaslah sekarang, bahwa
Yesus hanya mengemban misi kerasulan yang sangat
terbatas,
yakni hanya kepada orang2 sesat Israel!
Dari kelima kasus di atas, terlihat jelas bahwa
Yesus membatasi misinya hanya untuk umat
Israel.
Mengapa orang2 non Israel tidak memperhatikan misi yang diemban Yesus??? Sungguh
sangat mengherankan!!!
Keterangan:
* Selain
terdapat dalam Matius 7:6;
15:26
dan Markus 7:27, metafora "anjing" juga terdapat dalam salah satu kitab apokrif Perjanjian
Baru, yaitu "Injil" Thomas (Robinson JM, hal 136 - 1990), yang
oleh para sarjana alkitabiah diidentifikasi berasal dari sumber Q.
**Frasa "orang-orang non
Yahudi"
dalam Matius 10:5, diganti dengan "bangsa lain" dalam
versi Alkitab Indonesia.
Wassalaam.
Label: KRISTOLOGI
0 komentar:
Posting Komentar